Biografi Ibu
Ibu
merupakan sosok yang sangat saya banggakan dan saya hormati. Pada kesempatan
kali ini saya akan menuliskan biografi singkat mengenai ibu saya. Ibunda saya
bernama Yati Rochayati. Ibu lahir di Magelang, 18 Juni 1975. Ibu lahir dari keturunan
Sunda, ayah beliau bernama Soewarso yang berasal dari Ciamis, sedangkan ibu
beliau bernama Qoyimah yang berasal dari Randu Dongkal. Ibu merupakan anak
ketiga dari tujuh bersaudara. Ibu memiliki dua kakak laki-laki, tiga adik laki-laki
dan satu adik perempuan.
Semasa
kecil ibu dibesarkan di Magelang. Setelah ayahnya membuka usaha di Magelang,
ibu dan keluarganya mulai menetap di Magelang. Akan tetapi mereka sering sekali
berkunjung ke Ciamis. Ibu mengawali pendidikannya di TK Pertiwi 1, letaknya tidak
jauh dari rumah. Nenekku mengatakan bahwa sejak kecil ibu adalah sosok yang
pemberani.
Setelah
lulus dari TK Pertiwi 1, ibu melanjutkan pendidikan di SD Negeri Rejowinangun
Selatan 1. Letaknya juga tidak jauh dari rumah. Nenekku mengatakan setelah ibu
duduk di bangku kelas 1 ibu rajin sekali belajar, sehingga ibu menjadi juara
kelas. Hal tersebut berlanjut sampai kelas 6 SD.
Setelah
6 tahun mengemban pendidikan di SD, ibu melanjutkan pendidikannya di MTs Negeri
Magelang. Ketika itu ibu sering mengikuti perlombaan cerdas cermat antar
sekolah. Pada masa ini juga ibu mulai menemukan hobi barunya, yaitu memasak.
Pada saat itu ibu sering membantu nenek memasak untuk karyawan. Rasa penasaran
ibu dengan berbagai resep masakan mulai bermunculan, lalu ibu membeli buku
resep dan mempraktikannya sepulang sekolah. Ibu mencoba berbagai resep masakan
selama berhari-hari dan selalu berhasil. Ibu memang orang yang tekun.
Lulus
dari MTs Negeri beliau melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 5 Magelang. Di
bangku SMA prestasinya semakin meningkat. Ibu semakin giat belajar. Akan tetapi
setelah lulus dari SMA ibu memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Magelang
saja. Saat itu banyak yang dipertimbangkan oleh ibu, ibu memiliki enam saudara
yang juga pendidikannya masih dibiayai oleh kakek.
Kendala
tersebut tidak mematahkan semangat ibu. Ibu melanjutkan kuliah di Universitas
Tidar Magelang fakultas ekonomi. Di sanalah ibu bertemu ayahku. Ayahku bernama
Yuswinto. Setelah lulus dan bekerja mereka menikah pada tahun 1998. Mereka menetap
di Tidar Krajan. Saat itu ibu hanya menjadi ibu rumah tangga dan melahirkanku
pada 24 Desember 1998.
Pada
tahun 2005 ibu memutuskan untuk pindah ke Palembang agar berdekatan dengan ayah
yang selalu ditugaskan di Pulau Sumatra. Saya dan ibu tinggal berdua selama
ayah dinas. Saat itu ibu mulai berkarya untuk mencoba resep-resep baru. Banyak
pesanan yang diterima ibu saat itu.
Pada
tahun 2011 ibu melahirkan seorang anak perempuan lagi, adikku diberi nama Tara
Janeeta Ardi Ningrum.
Pada
tahun 2013 kondisi keluarga sangat kacau karena ayah ditipu oleh rekan
bisnisnya. Saat itu ibu masih setia mendampingi ayah di Palembang. Setelah
kelulusanku ayah mengirimku untuk bersekolah di Magelang. Tidak lama setelah
itu ayah, ibu dan adik menyusulku dan menetap di Magelang. Hingga saat ini kami
menetap di Magelang.
Ibuku
merupakan sosok yang sangat aku kagumi. Selain karena ketekunannya dan
kerajinannya, ibu juga merupakan sosok wanita yang sangat tegar dan ikhlas. Hal
tersebut terlihat ketika ayahku sangat terpuruk ibu berusaha untuk selalu
ikhlas dan tenang di hadapan anak-anaknya. Ibu selalu mengatakan padaku “Kak,
kejarlah ilmu setinggi mungkin. Banggakan ayah dan ibu.”, hal itu yang menjadi
semangat belajarku saat ini.